Logo Baru UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008


Gedung Rektorat, UINJKT OnlinePenampilan musik orkestra Dwiki Darmawan dan penyanyi Ita Purnamasari di Auditorium Utama, Kamis (21/8) malam, menandai sejarah baru UIN Jakarta. Malam itu, logo lama UIN Jakarta resmi diganti dengan logo baru.

Selain musik orkestra, peluncuran logo baru juga ditandai dengan pembukaan kain selubung logo oleh Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat di atas panggung yang didampingi mantan rektor Drs H Ahmad Syadzali serta para pembantu rektor. Saat kain dibuka, tepuk tangan pun menggema seraya ditingkahi oleh permainan lampu aneka warna dan asap tebal (gas smoke) yang keluar dari sela-sela panggung.

Sejumlah pinisepuh UIN Jakarta turut menyaksikan peluncuran logo baru itu. Juga hadir Direktur MarkPlus Hermawan Kertajaya dan Anggota DPR RI dari Fraksi PPP) Hadimulyo.

Hermawan Kertajaya mengatakan, penggantian logo UIN Jakarta sudah tepat dan menunjukkan nilai-nilai yang lebih universal. "Logo baru UIN Jakarta sekarang melambangkan proses horizontalisasi. Ini mencerminkan kemajuan," katanya.

Sementara Rektor dalam sambutannya menegaskan, logo baru UIN Jakarta diganti bukan tanpa alasan. Setidaknya, menurut rektor, ada dua alasan yang melandasi. Pertama, logo lama bersifat verbalistik yang lebih menonjolkan elemen geografis lokal dan elemen kenegaraan. Selain itu, logo lama tidak distingtif dan memadai untuk memberikan gambaran sebuah identitas baru bagi UIN Jakarta menuju world class university. Kedua, hasil kesepakatan rapat senat para guru besar.

"Logo lama itu bergambar ada Monumen Nasional-nya. Sekarang, kita tidak lagi berdasarkan geografis lokal, baik Jakarta, Banten maupun Jawa Barat, tetapi dunia yang digambarkan dengan bola dunia. Jadi, kita ingin UIN Jakarta itu mendunia," tegasnya.

Gambar logo baru UIN Jakarta terdiri atas empat elemen, yakni bola dunia, partikel atom, kitab suci, dan tulisan "UIN". Bola dunia berwarna biru, melambangkan wawasan universal UIN Jakarta dan juga misi Islam sebagai rahmatan lil'alamin. Partikel atom berwarna emas menggmbarkan keilmuan dan dinamika serta keajegan hukum alam (sunnatullah) yang diperintahkan Allah untuk selalu dibaca dan diteliti demi kesejahteraan umat manusia. Parikel itu juga dapat dilihat sebagai bunga lotus atau sidrah (sidrah al-muntaha), yakni lambang cita-cita setiap mukmin untuk menggapai pengetahuan kebenaran tertinggi (ma'rifah al-haq).

Kemudian kitab suci berwarna putih dengan garis tepi berwarna kehijaun, melambangkan sumber inspirasi dan kaidah hukum serta moral bagi pengembangan UIN Jakarta. Sementara tulisan "UIN" berwarna bitu melambangkan kedalaman ilmu, kedamaian, dan kepulauan nusantara yang berada di antara dua lautan besar, yakni sebuah wilayah yang mempertemukan berbagai peradaban dunia. Selain itu, terdapat juga garis putih horizontal yang membelah tulisan "UIN". Garis ini merupakah pengikat UIN Jakarta sebagai universitas yang kuat (sirah al-mustaqim). (नस

http://www.uinjkt.ac.id/index.php/component/content/article/1-headline/232-uin-jakarta-ganti-logo.html

5 comments

Anonim 5 September 2008 pukul 08.47

Kenapa bagian tengah logo, garis penghubung edaran elektron menggambarkan logo
kaum Yahudi (bendera Israel) ...?

Anonim 7 September 2008 pukul 02.59

Iya setuju knapa mirip bintang david. aa mahasiswa UIN angkatan 2004 merasa kecewa dengan penggatian logo tersebut. mengaku kampus Islam tapi logo Alqur'an knapa di hapus. memang benar apa yang ditulis oleh Dr. Hartono Ahmad Jaiz ada pemurtadan di IAIN. hati2 masuk kampus UIN banyak "setan" yang ngaku ISLAM.

ALLAHU AKBAR...

Anonim 10 September 2008 pukul 13.50

Logo barunya mmg terkesan sgt amatiran dan buruk.

kayaknya mmg hasil kerja org yg kurang kompeten. bahkan mereka ngga ngeh akan segi enam di logo tsb [asumsinya ga tau]. kalaupun tau kok ga bisa merubahnya tanpa merubah total,...

ganti lagi,... gantiiiiii....

Anonim 18 September 2008 pukul 17.17

sangat mencolok logo bintang davidnya, sehingga seolah UIN=ISRAEL!!!!

Anonim 29 Desember 2008 pukul 00.05

Masa Rektor UIN mengatakan bahwa bintang daud berasal dari nabi Daud dan beliau merupakan nabi kita juga....gimana sih pak komeng, kita memang kudu menghormati ke-25 Nabi tapi nabi kita khan MUHAMMAD!! bego banget sih udah professor juga....KAGAK MALU

Posting Komentar