EVALUASI AKHIR TAHUN 2007

oleh
Tim Save The Nation

SOAL KEMISKINAN dan SDM
1. Pada awal masa pemerintahan, SBY-JK menjanjikan penurunan jumlah orang miskin dan pengangguran dalam lima tahun. Mereka menargetkan angka kemiskinan menjadi 8 % dari jumlah penduduk pada 2009. Sedangkan angka pengangguran 5,1 % dari jumlah penduduk. Tetap fakta dan data menunjukkan kegagalan Pemerintahan SBY-JK untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan jumlah pengangguran, justru sebaliknya kemiskinan dan jumlah pengangguran semakin meningkat.
· Majalah Foreign Policy (Juli 2007) memaparkan hasil riset lembaga The Fund for Peace tentang negara gagal di dunia. Indonesia masuk daftar negara gagal karena berada di peringkat ke-60 dari 177 negara. Hal itu dibuktikan, Indonesia belum menghasilkan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
· Laporan World Economic Forum menunjukkan, daya saing SDM Indonesia masih berada di urutan ke-50 dari 125 negara.
· Heritage Foundation menunjukkan, indeks kebebasan ekonomi 110 dari 157.
· The Economist, indeks kualitas hidup 71 dari 111.
· Reporters Without Borders, indeks kebebasan pers 102 dari 167.
· International Transparancy, indeks KKN 130 dari 163.
· UNDP, indeks pembangunan SDM 108 dari 177.
2. Bank Dunia menghitung angka kemiskinan di Indonesia sebesar 49%, bukan 16,5 % seperti diajukan BPS belakangan ini.
3. Data UNDP akhir November lalu ttg Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index=HDI), Indonesia berada di posisi 110, jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura (25), Malaysia (63) dan Thailand (78) bahkan Vietnam yang berada di posisi 107. Capaian tergambar melalui peringkat HDI tersebut berkorelasi langsung dgn 4 indikator pokok: angka harapan hidup, angka melek huruf, rata2 lama sekolah dan kemampuan daya beli. Boleh jadi, sebagian besar penduduk negeri ini termasuk “orang-orang sebetulnya tidak dibutuhkan dari kacamata neoliberalisme.”


SOAL PANGAN
1. Kini, Indonesia sedang mengalami krisis pangan. Harga sembako seperti beras, gula dan minyak goreng semakin hari semakin tidak terjangkau oleh daya beli rakyat. Akibatnya, prahara kekurangan pangan dan gizi buruk merebak di berbagai daerah.
2. Indonesia telah kehilangan swasembada pangan dan produksi beras makin menurun. Pada 2007 produksi gabah kering direncanakan hanya 53,1 juta ton atau turun 1,2 juta ton jika dibandingkan pada 2006.
3. Indonesia kini mengambil kebijakan mengutamakan impor, membuat petani semakin miskin karena intensif impor dinikmati petani negara pengekspor. Fakta dan angka impor pangan Indonesia menunjukkan:
a. Beras : 2,5 juta ton/thn (terbesar di dunia)
b. Gula : 2,0 juta ton/thn (terbesar kedua di dunia)
c. Kedelai : 1,2 juta ton/thn
d. Jagung : 1, 3 juta ton/thn
e. Gandum : 5,0 juta ton/tahun
f. Sapi : 550.000 ekor/thn
g. Garam : 1,5 juta ton/thn

SOAL MINYAK dan MINERBA
1. Sesungguhnya tahun 2007 merupakan pertama sekali dalam sejarah Indonesia terjadi defisit neraca perdagangan minyak mentah. Pada periode Januari-September 2007, ekspor hasil minyak Indonesia tercatat sebesar 2,124 miliar dolar AS, sedangkan impornya mencapai 8,688 miliar dolar AS. Di lain fihak, Impor minyak gas Jan-Sep 2007 meningkat 4,70 % dibandingkan periode sama tahun 2006.
2. Sub-sektor MINERBA, dominasi perusahaan asing dalam eksplorasi dan eksploitasi . Produksi Minerba lebih ditujukan untuk ekspor. Penerimaan negara dari sub-sektor Minerba relatif kecil (tidak signifikan). Rata-rata kurang 3% dari total penerimaan negara (Data: DESDM). Lebih kecil dibandingkan penerimaan dari devisa (remittance) TKI, mencapai Rp. 30 triliun pada 2006 (Data Depnakertrans). Divisa dari minerba hanya Rp. 20,9 triliun (Data DESDM).

SOAL PERTANIAN dan KEHUTANAN
1. Pemerintah lebih melayani permintaan luar negeri minyak sawit mentah (CPO) ketimbang kepentingan dalam negeri. Demi melayani permintaan CPO Eropa yang terus naik, tahun lalu, 53 % CPO diekspor ke Eropa. Akibatnya, minyak goreng langka dan harga di dalam negeri melonjak. Potret ini wujud ketidakadilan di tingkat negara hingga petani
2. Pengurasan SDA telah mendatangkan bencana dan justru memperparah keadaan masyarakat miskin di sekitar daerah yang dieksploitasi, karena dampak lingkungan yang parah dan menciutnya lahan pertanian. Akibatnya sekarang terdapat perbedaan sangat kontras dalam penguasaan lahan. Petani hanya menguasai lahan 0,4 – 1,3 hektar untuk budidaya, sedangkan satu perusahaan perkebunan menguasai rata2 1.780 hektar dan 10 group penguasa HPH menguasai 24 juta hektar dari 51 juta hektar hutan produksi.

SOAL GNP, INDUSTRI dan PERDAGANGAN
1. Kini gambaran GNP Perkapita Indonesia semakin jauh menurun, yakni hanya 810 dolar US perkapita (Lihat, Tabel di bawah ):
a. Jepang 37,328
b. Korea Selatan 12,646
c. Singapura 22,609
d. Malaysia 3,780
e. China 1,099
f. Filipina 1,080
g. Indonesia 810

2. Ironi tergambar nyata ketika dengan bangga Pemerintah SBY-JK menunjukkan angka ekspor komoditas primer yang melimpah di negeri ini, sementara industri pengolahan yang bertahan justru terhantam kelangkaan bahan baku atau menjerit karena ketergantungan pada bahan baku impor. Sesungguhnya Indonesia mengalami ketergantungan pada impor semakin meningkat. Pertumbuhan impor melaju lebih cepat dari pertumbuhan. Pada Januari-Oktober 2007 nilai impor meningkat 19, 31% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Khusus untuk komoditas nonmigas, pertumbuhan impor melaju hingga 26, 12%. Sementara total nilai ekspor tumbuh 13,36 % ( 17,31%) khusus untuk ekspor nonmigas.
3. Ketergantungan industri pengolahan pada bahan baku impor demikian besar. Industri kramik, misalnya mengimpor tanah lihat hingga bahan pelapis. Lebih dari 90 % kapas untuk industri tekstil juga diimpor. Industri sepatu yang diandalkan untuk menyerap tenaga kerja pun membutuhkan kulit impor. Ketergantungan impor juga terjadi pada besi, baja, plastik, produk turunan minyak bumi, dan permesinan. Industri makanan dan minuman olahan juga masih bergantung pada impor tepung gandum, susu, produk daging, kedelai, hingga gula. Untuk komoditas primer yang melimpah di negeri ini, seperti gas, kayu dan rotan sekalipun, industri pengolahannya masih meneriakkan kelangkaan bahan baku. Sebaliknya, industri kayu dan rotan di Cina dan Vietnam yang tidak memiliki sumber bahan baku justru maju pesat.

SOAL ANGKUTAN LAUT
1. Seluruh Pelabuhan dan kapal Indonesia dinilai tidak aman sehingga terancam DIBOIKOT ASING (Peringatan US Coast Guard). Hal ini disebabkan adanya penilaian bahwa masih banyak perusahaan pelayaran dan pelabuhan di Indonesia yang belum melakukan kode keamanan maritim ISPS CODE. Saat ini jasa angkutan laut antar pulau (lokal dan interinsuler) maupun tujuan mancanegara masih didominasi kapal bendera asing yang dioperasikan perusahaan pelayaran mancanegara.
2. Pelayaran nasional tidak berdaya dalam peta kekuatan transportasi laut yang didominasi oleh korporasi asing (pelayaran asing) baik dalam rute luar negeri maupun dalam negeri.

SOAL ANGGARAN PENDIDIKAN
4. Pemerintah (dalam APBN dan APBD) belum melaksanakan keputusan MAHKAMAH KONSTITUSI untuk menyediakan anggaran 20 % untuk pendidikan sehingga Pemerintah dan DPR dapat dituduh telah melanggar konstitusi.

Untuk menjadi masukan bagi pemerintah agar tahun 2008 lebih baik dan bertanggungjawab demi meningkatkan martabat bangsa Indonesia.

Jakarta, 29 Desember 2007
*Sabri Saiman – Muchtar Effendi Harahap – Muhammad Sutopo

Leave a respond

Posting Komentar