Lokasi
Prasasti Rumatak ditemukan di Gunung Gegerhanjuang, Desa Rawagirang, Singaparna pada tahun 1877. Prasasti ini kini disimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris D.26.
Jenis bahan
Prasasti Rumatak dipahatkan pada batu pipih berukuran 85 x 62 cm2.
Isi
Prasasti Rumatak terdiri dari 3 baris tulisan dalam aksara dan bahasa Sunda Kuno. Telaahan terhadap prasasti Rumatak dilakukan oleh K.F.Holle (l877), Saleh Danasasmita (l975; l984), Atja (l990), Hasan Djafar (l991), dan Richadiana Kartakusuma (l991).
Transkripsi dari tulisan tersebut adalah sebagai berikut:
tra ba I gune apuy na
sta gomati sakakala rumata
k disusuk ku batari hyang pun
Arti dari tulisan tersebut adalah mengenai pendirian pusat kerajaan (nu nyusuk) di Rumatak oleh Batara Hiyang. Pertanggalannya dituliskan dalam kalimat candrasangkala yang berbunyi “gune apuy nasta gomati” yang oleh Saleh Danasamita juga oleh Atja disebutkan berbilai 1033 Saka = 1111 Masehi. Sedangkan Hasan Djafar (l991) membaca sebagai “ba – guna- apuy- diwwa” yang diartikan sebagai 1333 Saka atau 1411 Masehi.
Lihat pula
Kerajaan Sunda Galuh
Rujukan
1. Richadiana Kartakusuma (1991), Anekaragam Bahasa Prasastidi Jawa Barat Pada Abad Ke-5 Masehi sampai Ke-16 Masehi: Suatu Kajian Tentang Munculnya Bahasa Sunda. Tesis (yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dalam bidang Arkeologi). Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
Leave a respond
Posting Komentar